COFFEE

Monday, April 11, 2011

Manfaat dan Kerugian Kopi bagi Kesehatan

Banyak orang mencoba bertahan dengan minum kopi. Misalnya, ketika piket malam, lembur kerja, dan sebagainya, kopi dipercaya bisa membantu.
Tetapi bila ingin tahan lama ber-aerobik, tentu kopi tidak dianjurkan. Sebuah penelitian baru di Amerika menunjukkan bahwa kafein dan latihan olahraga tidak bisa digabungkan. Ketika beberapa atlet mengonsumsi ekstrakafein untuk meningkatkan stamina mereka, para dokter menemukan kopi bisa membuat tekanan darah melambung tinggi.
Para peneliti juga menemukan, bahwa dua cangkir yang diberikan pada pengendara sepeda akan merasakan adanya tekanan. Aliran darah ke lengan mereka lambat, begitu juga pembuluh darah mereka sempit. Bagi para atlet atau yang gemar melakukan olahraga, berhati-hatilah minum minuman yang mengandung kafein.
Minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, sudah sejak lama dianggap tidak terlalu menguntungkan tubuh. Terlebih bila diminum secara berlebihan. Para ahli juga memperbincangkan bahwa kafein punya potensi menyebabkan kanker dan penyakit hati. Namun studi lain mulai bermunculan dan membantah bila kafein disebut merugikan kesehatan. Bahkan studi tersebut mengatakan justru membantu kesehatan.
Menurut Warta Konsumen (WK) manfaat kopi bisa sebagai stimulan. Dua cangkir kopi, tulis WK, menunjukkan mampu meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi. Studi lain juga memberikan argumentasi, kopi mampu membantu petugas shift malam mempertahankan konsentrasi, mengurangi potensi kecelakaan industri, mengurangi kelelahan pengemudi, serta risiko kecelakaan di jalan raya.
Kafein juga mengurangi gejala batu ginjal dan batu dalam kandung empedu. Studi pada 81.000 perempuan yang diberi perlakuan minum kopi 200 ml atau sekitar satu cangkir per hari menunjukkan berkurang risiko batu ginjal sebanyak 10%. Hasil yang sama didapatkan dari studi pada 45.000 pria. Menjadikan kopi bermanfaat bagi kesehatan tentu saja harus diminum dalam jumlah ideal.
Penelitian terakhir menyarankan, jumlah konsumsi kafein yang moderat seharusnya tidak membahayakan bahkan beberapa bukti bermanfaat untuk kesehatan. “Sekitar 4-5 cangkir kopi per hari rata-rata masih dapat ditoleransi oleh metabolisme tubuh. Namun yang perlu diperhatikan, jumlah tersebut termasuk kafein yang berasal dari sumber makanan lain. Jika telah mengonsumsi cokelat dan minuman ringan lain, maka kopi atau teh harus dikurangi,” tulis WK.
Di dalam tubuh, kafein diserap oleh perut, dimetabolisme dalam hati, dan dibuang dari tubuh selama 2-10 jam. Umumnya, perokok mempunyai metabolisme kafein lebih cepat daripada yang bukan perokok. Sedangkan pada wanita hamil, metabolisme terhadap kafein lebih lama. Itulah sebabnya bagi wanita hamil disarankan agar menghindari kafein, karena hasil studi pada uji hewan menunjukkan bukti adanya cacat kelahiran.
Dan anjuran pelarangan itu dikeluarkan oleh FDA (badan pengawasan makanan dan obat AS) pada awal tahun 1980. Dilaporkan kafein mempunyai kontribusi pada permasalahan kesuburan, kasus keguguran kandungan, dan perkembangan janin serta bayi lahir dengan berat rendah. begitu juga dengan wanita yang sudah menopause dan kurang mengonsumsi kalsium sebaiknya menghindari konsumsi kafein tinggi. Karena semakin banyak kafein yang dikonsumsi, maka semakin banyak pula kalsium yang hilang dari air seni.
Jadi bagi wanita yang sudah menopause dianjurkan cukup mengonsumsi satu cangkir kopi sehari. Sedangkan pengaruhnya pada tekanan darah, hasil studi di Inggris dan AS menunjukkan, pengaruh teh dan kopi dalam ukuran sedang cukup kecil. Bila seseorang minum 1-6 cangkir teh/kopi sehari tidak signifikan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner maupun serangan jantung.

0 comments:

Post a Comment

Listen to Me